Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan (Ditjen Nakes) menyelenggarakan Seminar dan Workshop Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran bekerja sama dengan Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI). Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penerapan sistem K3 perkantoran yang terintegrasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dibuka oleh Kepala Sub Bagian Administrasi Umum Setditjen Nakes, Hertina Jatnika Putra, bersama Penanggungjawab Klinik Pratama Ditjen Nakes, Dewi Syafrina Nasution, serta perwakilan dari PERDOKI, Hindiyati Nuriyah Latif. Sebanyak 60 peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai direktorat di lingkungan Ditjen Nakes turut hadir dalam acara ini.
Hertina dalam sambutannya menekankan pentingnya penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pegawai mengenai standar keselamatan, lingkungan kerja yang sehat, dan praktik kerja yang aman di perkantoran,” ujarnya. Perwakilan dari PERDOKI juga menambahkan bahwa K3 tidak hanya kewajiban tetapi juga kebutuhan untuk mendukung kesejahteraan pekerja.
Acara dikemas dalam format seminar dan workshop. Seminar menghadirkan narasumber berpengalaman dari PERDOKI yang membahas berbagai risiko kesehatan di tempat kerja, termasuk potensi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, hingga psikososial. Workshop juga mencakup praktik langsung penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dan cara mencegah penyakit akibat kerja (PAK) serta kecelakaan akibat kerja (KAK).
Dalam lingkup perkantoran, pegawai rata-rata bekerja selama 8 jam per hari, dengan berbagai potensi risiko yang dapat berdampak pada kesehatan dan produktivitas. Penerapan K3 secara sistematis dapat mencegah kecelakaan, mengurangi risiko penyakit akibat kerja, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesejahteraan karyawan.
Melalui kegiatan ini, Klinik Pratama Ditjen Tenaga Kesehatan berharap sistem K3 di lingkungan perkantoran dapat diterapkan dengan optimal, menciptakan tempat kerja yang nyaman dan aman bagi seluruh pegawai. Dengan demikian, produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja dapat terus meningkat, sejalan dengan visi transformasi SDM kesehatan yang unggul.
(Lulus & Diani)
Seleksi Kolegium Kolegium Kesehatan Indonesia
Penyusunan Bezetting dan Formasi ASN Tahun 2024 di Lingkungan Ditjen Nakes
AKSELARASI PEMENUHAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS) BERBASIS RUMAH...