Sebanyak 538 dari 1.092 pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) pada Rumah Sakit Pendidikan Sebagai Penyelenggara Utama (RSPPU) Batch 1 atau Hospital Based mengikuti tes tertulis Computer-Based Test (CBT) pada Selasa (15/10). Tes ini dilaksanakan secara serentak di 35 titik lokasi CBT Center Poltekkes Kementerian Kesehatan dan merupakan tahapan seleksi yang harus diikuti bagi calon peserta didik PPDS RSPPU.
Dalam pelaksanaannya, setiap calon peserta didik PPDS RSPPU yang sudah hadir dilakukan verifikasi, validasi, dan diisi form kehadiran pada sistem aplikasi PPDS RSPPU oleh Panitia terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan CBT Center. Pada tes ini, diberikan 60 soal pilihan ganda dengan komposisi Clinical Problem Solving (85 – 90%) dan Situational Judgement Test/Ethics (10 – 15%). Skor akan langsung muncul pada dashboard masing-masing ketika tes telah berakhir.
Selanjutnya, apabila dinyatakan lolos pada tes tertulis Computer-Based Test (CBT), akan mengikuti Tes Psikologi dengan menggunakan metode Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dan tes wawancara.
Sebelumnya pendaftaran program PPDS RSPPU Batch 1 dibuka pada bulan Agustus 2024 lalu. Rangkaian tahapan seleksi dilalui untuk memperebutkan 52 kuota penerimaan peserta didik PPDS RSPPU pada Batch 1, antara lain Program Studi llmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di RS Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita sebanyak 10 orang, Program Studi Neurologi di RS Pusat Otak Nasional Prof. DR. Dr. Mahar Mardjono Jakarta sebanyak 10 orang, Program Studi Orthopaedi dan Traumatologi di RS Ortopedi Dr. Soeharso sebanyak 10 orang, Program Studi llmu Kesehatan Anak di RS Anak dan Bunda Harapan Kita sebanyak 8 orang, Program Studi llmu Kesehatan Mata di RS Mata Cicendo sebanyak 8 orang, dan Program Studi Onkologi Radiasi di RS Kanker Dharmais sebanyak 6 orang.
Melalui program PPDS RSPPU ini diharapkan dapat mendorong percepatan pemenuhan dokter spesialis, untuk ditempatkan di daerah yang belum memiliki dokter spesialis tertentu pasca pendidikan, khususnya di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK). Program ini menjadi wujud pelaksanaan transformasi kesehatan khususnya pilar pelayanan rujukan dan pilar transformasi SDM Kesehatan. (AN)
Seleksi Kolegium Kolegium Kesehatan Indonesia
Penyusunan Bezetting dan Formasi ASN Tahun 2024 di Lingkungan Ditjen Nakes
AKSELARASI PEMENUHAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS) BERBASIS RUMAH...